Sex Dengan Tetangga

Sex Dengan Tetangga

Saya adalah seorang pria dewasa yang telah mencapai usia 30 tahun. Meskipun begitu, penampilan saya terlihat lebih muda dari usia sebenarnya. Saya telah menikah dengan seorang wanita sebaya, namun kali ini saya memiliki cerita seks yang sangat menggairahkan dengan seorang wanita lain. Wanita tersebut adalah Mila, seorang gadis muda yang baru berusia 22 tahun dan sedang hamil tua. Sayangnya, suaminya telah meninggalkannya.

Saat ini, Mila sudah memasuki usia kehamilan 6 bulan. Meskipun perutnya tidak terlalu membesar, namun sudah terlihat jelas bahwa dia sedang hamil. Pada saat usia kehamilannya mencapai 4 bulan, suaminya harus masuk penjara karena terlibat dalam perdagangan narkoba. Rumah Mila tidak terlalu jauh dari rumahku, tepatnya di belakang rumahku yang hanya bisa diakses melalui gang-gang kecil.

Rumahku menghadap ke jalan besar, namun di belakang rumahku terdapat sebuah pintu pembatas yang aku buat agar tidak perlu berputar-putar jika ingin pergi ke kampung kecil di belakang rumahku. Pintu itu juga memberiku kebebasan untuk masuk dan keluar dari rumah Mila dengan cara menyelinap, tanpa diketahui oleh orang lain bahwa aku sering berkunjung ke rumahnya.

New Post >> "Enak Sekali Bercinta Dengan Teman Ku"

New Post >> "Aku di Perkosa Teman Suami Ku"

Tiba-tiba, Mila mendekatiku saat aku sedang menikmati waktu santai di depan rumah. Kejadian ini terjadi pada sore hari ketika istriku dan anak-anakku sedang pergi. Tanpa berbelit-belit, Mila dengan jujur mengatakan bahwa dia butuh pinjaman uang. Tanpa ragu, aku memberikan uang yang dia minta, bahkan aku memberinya lebih dari yang dia harapkan. Aku menyarankan agar dia menggunakan uang tersebut untuk membeli makanan sehat. Mila sangat berterima kasih atas bantuanku dan mengucapkannya berkali-kali.

Setelah beberapa hari berlalu, aku tak sengaja bertemu dengan Mila di warung Bu Roro, tetanggaku. Dia meminta aku untuk segera datang ke rumahnya karena ada yang ingin dia bicarakan dengan aku. Meskipun sudah malam, tepatnya pukul 8 malam, aku setuju untuk datang tapi meminta Mila untuk pergi terlebih dahulu. Setelah itu, aku melihat Mila pergi dan terlintas dalam pikiranku untuk melakukan cerita seks dengannya.

Sementara itu, aku masih berusaha mencari alasan untuk keluar lagi setelah pulang. Akhirnya, aku memutuskan untuk mengajak istriku nongkrong di pos kampung. Dengan begitu, aku bisa pergi ke rumah Mila yang berada di belakang rumahku tanpa banyak pertanyaan dari istriku. Sesampainya di rumah Mila, aku disambut dengan ramah dan diizinkan masuk ke dalam rumahnya. Aku duduk di ruang tamu yang sempit namun nyaman itu.

Awalnya, Mila mengaku bahwa dia belum sanggup membayar utangnya. Aku pun pura-pura bertanya dengan nada penasaran, "Nah, kalau kamu tidak mau membayar utang... aku datang ke sini untuk apa, ya, Mil?" Mila hanya diam seribu bahasa dan menundukkan kepala, hingga akhirnya aku mendengar suara tangisnya. Tanpa ragu, aku segera mendekat dan lembut membelai rambutnya sambil berusaha menenangkannya.

Mila tiba-tiba terisak dan menaruh kepalanya di pundakku. Aku membiarkannya, meskipun tak sengaja merasakan kehangatan saat kulit kami bersentuhan. Meski Mila masih menangis, aku perlahan mendorong kepalanya dan berkata, "Sudahlah, aku akan pulang sekarang. Kamu tak perlu memikirkan hal itu." Lalu, aku bangkit dari tempat duduk dengan hati yang berat.


Sebelum aku sempat bergerak, Mila sudah menarikku dengan kuat, sehingga aku hampir terjatuh ke atas perutnya. Meskipun begitu, aku segera menahan diri dengan memegang kursi. Dalam posisi kami yang hampir bersentuhan, aku melihat Mila memejamkan matanya. Tanpa ragu, aku menciumnya dan saat bibirku menyentuh bibirnya yang lembut, dia bereaksi dengan gemetar dan melingkarkan tangannya di sekitar leherku.

Kemudian aku mencium bibir Mila dengan penuh gairah, sambil mendengarkan napasnya yang terdengar di telingaku. Aku membuatnya merasa geli dengan lembut mengusapkan kumisku, sementara Mila berbisik dengan desahan yang memikat, "Pak... berikan aku kehangatan... malam ini... saja..." Aku berhenti sejenak dan memandangi wajah Mila yang jelas terlihat bahwa dia sudah dipenuhi oleh nafsu yang memuncak.

Setelah itu, aku membawa tubuh Mila dengan penuh kelembutan ke dalam kamarnya. Di sana, aku terpesona melihat kasur yang teratur dengan bantal yang empuk. Aku meletakkan tubuh Mila dengan lembut di atas kasur tersebut, lalu mencium wajahnya dengan penuh kasih sayang. Kami berdua saling melumat bibir dengan penuh gairah, mungkin karena Mila masih muda, dia begitu mahir dalam menggerakkan lidahnya di dalam mulutku. Hal ini sangat berbeda dengan permainan lidah istriku yang sudah lebih dewasa.

Saat itu, dia dengan ganas mencium bibirku dan aku merasakan keinginan untuk membuka bajuku. Namun, baju Mila hanya berupa daster yang mudah untuk dibuka. Setelah aku berhasil melepaskan bajuku, aku langsung menindih Mila dan memasukkan kontolku ke dalam memeknya. Aku merasakan kehangatan yang menyenangkan di sekitar kontolku dan aku berhenti sejenak untuk menikmati sensasi tersebut.

New Post >> "Kembang Bunga Yang  Masih Perawan"

New Post >> "Aku Merasakan Nikmat Dari Pembantu Ku"

Sambil membelai rambut dan wajahnya, akhirnya aku menggerakkan pinggulku. "Aaahh... Mila... hangat sekali... sayang..." desahku tak bisa menahan kenikmatan dari rasa hangat di dalam memek Mila. Meski begitu, aku belum terlalu cepat dalam menggoyangnya.

“Enak .. Masukin lebih dalam lagi donk... ... ahhhh.. haaaa... enak“
“Besar kali punya mu ... Enak Kali ... Ahhh haaa haaaa haaaa“

“Goyang yang kencang... Ahh “ mila berbisik

“OOuuugggghhh… oouuugghh.. AAhhhhhh....“

“Enak kan punya aku“ Aku berbisik kepada nya

“Enak kali ... Besar ... Panjang .. “

“Ahhh OOuuugggghhh…  Mentokk punya mu OOuuugggghhh…“

Sambil membelai-belai rambut dan wajahnya akhirnya akupun menggerakkan pantatku

Mila merintih dan menggigit bibirnya saat aku mencapai klimaks. Aku merasa puas dan lega setelah melepaskan semua hasratku pada Mila. Kami berdua terdiam sejenak, menikmati kehangatan tubuh satu sama lain.

Karena aku ingin menikmati momen hangat bersama Mila, aku bergerak goyang sambil menciumi wajahnya dengan penuh gairah. Semakin tidak sabar, aku dengan cepat bergerak naik dan turun, semakin kuat menancapkan diriku pada Mila. Akhirnya, aku merasakan kepuasan yang luar biasa dan melepaskan sperma dengan penuh kenikmatan pada Mila.

” Oouugghhh…. aaaagghhh… aaaaghhh… mIl… aku… nggak…kuat.. oouugghh…aaagghh… ”

Setelah beberapa saat, aku mulai merasa lelah dan terkulai di atas tubuh Mila. Dia tersenyum dan menciumi bibirku lembut. Aku merasa bahagia dan puas karena telah memberikan kenikmatan pada Mila dan juga merasakan kenikmatan yang sama darinya.

Aku terpesona saat melihat Mila tersenyum manis sambil lembut membelai rambutku dan menciumiku berulang kali. Saat itu, aku merasa hangat saat ia memelukku erat, memberikan pengalaman seks yang paling menggairahkan dalam hidupku. Dalam hatiku, aku berjanji untuk selalu memenuhi semua kebutuhan Mila, dan aku yakin bahwa ia takkan menolak keinginanku.

Posting Komentar

0 Komentar